MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI MEMIMPIN UPACARA HUT KE-79 RI TINGKAT KABUPATEN SABU RAIJUA

Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tingkat Kabupaten Sabu Raijua dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam amanatnya, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan tanggal 17 Agustus adalah momen penting bagi Bangsa Indonesia untuk merenungkan kembali makna dan upaya melanjutkan perjuangan para founding fathers dan segenap pahlawan kemerdekaan, melalui pembangunan di segala bidang.
Bagi Menteri bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, ini merupakan upacara HUT RI pertama yang dilakukan oleh jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan di luar Jakarta khususnya di daerah terluar, termasuk di Kabupaten Sabu Raijua.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memilih mengadakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia di Kabupaten Sabu Raijua, sebagai salah satu bentuk komitmen dan perhatian untuk mengangkat potensi daerah terluar serta memastikan bahwa program pembangunan kelautan dan perikanan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat di daerah terluar di seluruh Indonesia. 
Selain itu, Upacara ini juga memiliki makna penting dalam upaya mewujudkan visi besar Bapak Presiden Republik Indonesia yang mendorong pembangunan yang adil dan merata serta bersifat Indonesia-Sentris, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.
Tema peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini adalah “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Tema tersebut menggambarkan proses transisi yang dilandasi oleh semangat pembangunan berkelanjutan dan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia. 
Selain dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara yang baru, tema tersebut juga mengandung pesan penting bahwa pembangunan nasional dan hasil-hasilnya harus dilakukan secara berkelanjutan dan merata di seluruh pelosok nusantara, termasuk di wilayah terluar.

Hal tersebut tentu sejalan dengan arah dan kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang telah digariskan melalui program prioritas ekonomi biru yaitu Memperluas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, Mengembangkan budidaya air laut, tawar, payau yang berkelanjutan, pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil serta penanganan sampah plastik dilaut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut (BCL).
Menteri Kelautan dan Perikanan juga menjelaskan selain sebagai upaya menjaga kesehatan dan keberlanjutan ekologi laut bagi generasi mendatang, seluruh program tersebut padanprinsipnya adalah ikhtiar semua untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan yang merata antar wilayah serta tumbuhnya ekosistem bisnis kelautan dan perikanan yang kuat dan mandiri.
Daerah-Daerah terluar yang memiliki wilayah perairan berbatasan dengan negara tetangga memiliki berbagai potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah. Hal tersebut tentu menjadi modal penting yang perlu dikelola secara berkelanjutan.
Ia berharap pengelolaan yang semakin baik dan sinergi yang terus terbangun dengan berbagai pemangku kepentingan, maka ini daerah-daerah tersebut akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sentra pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMILIHAN KETUA, SEKRETARIS, WAKIL SEKRETARIS DAN ANGGOTA MAJELIS SINODE KE-35 GMIT PERIODE 2024-2027

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH/JANJI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JABATAN ADMINISTRASI DAN JABATAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DI LINGKUNGKAN PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH JANJI/JABATAN SEMBILAN ORANG PENJABAT KEPALA DESA, SATU ORANG BPD ANTAR WAKTU