PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA MELAKSANAKAN PERTEMUAN KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN INTERVENSI PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN SABU RAIJUA

Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Rencana Kegiatan Intervensi Pencegahan Dan Penurunan Stunting Di Kabupaten Sabu Raijua berlangsung di Aula Kantor Bupati Sabu Raijua Jumat, 13 Oktober 2023.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale,A.Md.,S.Pd mengatakan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sampai dengan saat ini masalah stunting masih menjadi perhatian utama pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, mengingat seriusnya masalah stunting ini bagi masa depan generasi penerus bangsa.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting baik melalui kerangka kebijakan, strategi, struktur kelembagaan, bahkan” kementerian atau lembaga di tingkat pusat hingga opd didaerah dipacu untuk terus bersinergi, berkoordinasi dan berinovasi untuk memerangi masalah stunting.  

Strategi nasional percepatan penurunan stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Lanjut Wakil Bupati Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua berkomitmen untuk terus meningkatkan sumber daya manusia sebagai mana telah dirumuskan dalam dokumen perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun  2021-2026, melalui visi “Sabu Raijua bersatu, maju dan bermartabat”, dengan misi pertama yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia            dan pengentasan kemiskinan. upaya-upaya yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting telah membuahkan hasil, dimana prevalensi stunting di Kabupaten Sabu Raijua dari tahun ke tahun menunjukan trend positif.

Sesuai hasil operasi timbang bulan agustus 2023 yakni : dari angka sasaran balita sebanyak 8.133 balita terdapat balita stunting sebanyak 1.230 balita (15,16%), atau menurun 2,89 persen dibanding tahun 2022 (18,05%). turunnya prevalensi stunting merupakan hasil dari    kerjasama      semua stakeholder melalui upaya-upaya inovatif seperti OPD Asuh, program inovasi sabu kasih (sayang ibu, kibarkan bendera selamatkan ibu hamil) serta kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang telah kita lakukan bersama.

Walaupun prevalensi stunting di kabupaten sabu raijua mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak tahun 2021 (25,49%) menjadi (15,16%) ditahun 2023  atau turun sebesar 10,33 persen, namun capaian tersebut masih belum memenuhi target rpjmd yakni 10,00 (sepuluh) persen di tahun 2023. tentu hal ini perlu menjadi perhatian ekstra dari seluruh pihak dengan strategi meningkatkan koordinasi lintas sektor, kerja cerdas serta inovatif sehingga  diharapkan kedepan ditahun 2024 penurunan prevalensi stunting dapat mencapai target RPJMD sebesar 8,10 persen dan atau minimal sesuai target yang ditentukan pemerintah pusat dalam rpjmn sebesar 14,00 persen.

Wakil Bupati juga menyampaikan beberapa hal penting untuk menjadi perhatian kita semua, antara lain sebagai berikut:

1.  Para pimpinan  perangkat daerah, camat, dan para kepala desa/lurah agar mendukung dan menindaklanjuti hasil analisis yang direkomendasikan oleh tim percepatan penurunan stunting kabupaten sabu raijuadalam rangka percepatan penangan dan pencegahan stunting.

2. Camat, kepala desa dan lurah agar memotivasi pelayanan penanganan dan pencegahan stunting diwilayahnya masing-masing melalui koordinasi dengan pihak terkait dan memberikan penjelasan kepada masyarakat terutama tentang pola asuh dan pentingnya penanganan dan pencegahan stunting.

3.  Diharapkan kepada semua tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, agar bersama pemerintah daerah selalu berupaya untuk memutuskan mata rantai stunting ini melalui pembinaan yang intensif terhadap calon pengantin yang akan menikah agar dapat memahami hakekat dan tanggungjawab sebagai orang tua terhadap anak-anak yang akan dilahirkan, agar dapat terbebas dari stunting sejak masa kehamilan.

4.    Tidak ada upaya yang sia-sia jika kita melakukannya bersama. kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa tugas kita adalah melindungi generasi mendatang. kita memiliki tanggung jawab moral dan etis untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita.

Diakhir sambutannya Wakil Bupati Sabu Raijua mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara rembuk stunting Kabupaten ini. semoga acara ini dapat menghasilkan rekomendasi dan tindakan konkrit yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat kita.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sabu Raijua atau Ketua TPPS Kab. Sabu Raijua, Anggota DPR RI, Forkopimda Kab. Sabu Raijua, Sekretaris Daerah Kab. Sabu Raijua, Para Asisten Sekda Kab. Sabu Raijua, Para Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kab.Sabu Raijua, Para Pimpinan Instansi Vertikal di Wilayah Kab. Sabu Raijua, Para Pimpinan BUMN dan BUMD Di Wilayah Kab. Sabu Raijua, Tim Pokja Stunting Kabupaten Sabu Raijua, Para Camat, Kepala Desa Dan Lurah Se Kab Sabu Raijua, Para Kepala Puskesmas Se-Kab Sabu Raijua, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Para Perwakilan Masyarakat, Lsm, Dan  Insan Pers, Koordinator Tenaga Ahli P3MD, Perwakilan Danramil Sabu Raijua dan undangan lainnya. LPPL RSPD SABU RAIJUA-LISTY/IRA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMILIHAN KETUA, SEKRETARIS, WAKIL SEKRETARIS DAN ANGGOTA MAJELIS SINODE KE-35 GMIT PERIODE 2024-2027

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH/JANJI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JABATAN ADMINISTRASI DAN JABATAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DI LINGKUNGKAN PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH JANJI/JABATAN SEMBILAN ORANG PENJABAT KEPALA DESA, SATU ORANG BPD ANTAR WAKTU