IBADAH BERSAMA DI GEDUNG SIDANG SINODE GMIT KE XXXV
Dalam Rangka Akan dilaksanakannya
Sidang Sinode Gmit ke XXXV yang akan berlangsung di Sabu Raijua terhitung mulai
tnggal 11 sampai 20 Oktober 2023, bertempat di Gedung Sidang Sinode Gmit, maka
panitia sidang sinode dan seluruh pendeta melaksanakan ibadah bersama pada hari
senin 9 oktober 2023 di Aula serbaguna sidang sinode Desa Eimau Kecamatan Sabu
Tengah Kabupaten Sabu Raijua.
Dalam pelayanan ibadah tersebut
dipimpin oleh Pdt.Paulina Bole Tade,S.Th, Doa Pembuka oleh Pdt.Desi Lakmau
S.Th, Doa dan pembacaan Firman serta
renungan di pimpin oleh Pdt.Neldyn Tahun, S.Th , Doa Syafaat oleh Pdt.
Marselina Raja kana S.Th, dan Doa Penutup oleh Pdt.Erminatim Tanaem,S.Th.
Dalam Pembacaan Firman Tuhan yang
di pimpin oleh Pdt.Neldyn Tahun,S.Th Yaitu terambil dari injil Markus pasal
10:46-52 tentang "Yesus Menyembuhkan Bartimeus" dan dalam khotbahnya
ia mengawali dengan segmen bahwa "Gampang di dapat gampang dilepas karena
sesuatu yang bernilai itu butuh perjuangan". Ia mengambil segmen tersebut karena
dalam mempersiapkan segala sesuatu termaksud gedung ini untuk dipakai menjadi
tempat sidang sinode adalah nilai yang sangat besar untuk semua orang
Sabu, bukan hanya para pendeta tapi
semua jemaat, semua Berjuang berdarah-darah sampai hari ini dan akan
dilanjutkan hingga berakhirnya Kegiatan sidang sinode ini, untuk itu mari kita
yakini bahwa iman dari bartimeus itu bisa merasuki hati dan pikiran kita semua
sehingga kita akan terus berteriak Yesus Anak Daud tolonglah kami.
Karena Yesus yang kita percayai didalam Iman
kita adalah Yesus Anak Allah Yang Hidup itu yang menganugerahkan pelayanan ini
bagi kita semua dan kita akan mampu berjuang bersama Yesus.
Mari belajar dari bertimeus bahwa
iman itu menembus batas-batas kemustahilan,
iman itu juga menembus batas-batas perhitungan dan iman menembus
batas-batas logika, Karna Allah tidak akan pernah mengecewakan kita semua yang
melayani dengan tulus dan hati yang bersih, untuk itu mari kita beriman seperti
bertimeus sampai kita tiba pada batas kehidupan kita, sampai mujizat terjadi
dalam diri kita pribadi lepas pribadi bahkan dalam satu persekutuan bersama
seperti ini, Kita percaya bahwa Allah yang kita sembah itu adalah Allah diatas
segala ketidakmungkinan, Tuhan yang akan melakukan sesuatu yang besar di
tengah-tengah persekutuan ini.LPPL RSPD SABU RAIJUA-DEVRY
Komentar
Posting Komentar