DALAM RANGKA PERAYAAN HUT KE-18 TAHUN GEREJA DJALA DEO DIMERIAHKAN DENGAN BERBAGAI KEGIATAN

Dalam Rangka perayaan HUT Ke 18 Gereja Djala Deo dan sekaligus Bulan Mei adalah Bulan Budaya dan Bahasa maka Mata Jemaat Djala Deo merayakannya dengan berbagai kegiatan dan salah satunya Tarian Pedo’a yang berlangsung di Halaman depan Gereja Djala Deo selama 2 Malam yaitu pada 18-19 Mei 2023.
Menurut Pantauan Reporter Rspd Antusias Masyarakat begitu luas biasa, Tidak hanya masyarakat Ledeana saja yang datang tetapi juga masyarakat dari Desa tetangga bahkan dari Kecamatan Lain juga hadir dalam melakukan Tarian Pedo’a tersebut.
Pada Malam Penutupan Tersebut hadir juga Bapa Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale A.Md. S.Pd untuk melakukan Tarian Pedo’a bersama masyarakat dan setelah itu Ia menyapa masyarakat yang hadir, dan Wakil Bupati menyampaikan bahwa ini adalah Tahun Ke-2 di mata jemaat Djala Deo melakukan kegiatan seperti ini, dan mungkin juga di Sabu Raijua hanya di Jemaat Djala Deo saja yang melakukannya, oleh karna itu Wakil Bupati berharap dengan adanya kegiatan pedo’a seperti ini bisa mempererat tali persaudaraan di antara para umat Allah.

Pada kesempatan yang Sama Wakil Bupati Yohanis Uly Kale A.Md. S.Pd ketika di wawncarai oleh Reporter Rspd mengatakan bahwa dirinya sangat mengaperesiasi kegiatan pedo’a seperti ini, karena dari semua gereja yang ada di Sabu Raijua baru terjadi atau di gelar oleh Jemaat Djala Deo dan itu adalah hal yang sangat luar biasa sekali, karena dengan Budaya tidak bisa memisahkan kita dan justru dengan Budaya bisa mempersatukan, jadi dengan budaya bisa mempersatu membangun wilayah,membangun Gereja karena kita kuat di dalam iman maka kita semakin kuat dalam pekerjaan-pekerjaan yang ada di Gereja.
Lebih lanjut Wakil Bupati mengatakan dengan adanya Kegiatan pedo’a seperti ini di jemaat Djala Deo bisa menjadi contoh untuk Jemaat lain, karna di Bulan Mei ini kita ada di bulan Budaya dan Bahasa.
Di akhir wawancaranya Wakil Bupati mengucapkan Selamat Ulang Tahun Yang Ke-18 Tahun untuk Gereja Djala Deo dan Jemaat Djala Deo semakin kompak dan tetap solit dalam melayani Tuhan.

Pendeta Mesak Mangngi S.Th selaku ketua mata jemaat Djala Deo ketika di wawancarai oleh Reporter Rspd mengatakan bahwa alasan adanya kegiatan pedo’a ini di karenakan bertepatan dengan HUT Gereja Djala Deo yg ke 18 Tahun, pada 16 Mei 2023 yang ke 18 Tahun dan juga bertepatan dengan Bulan mei adalah bulan budaya dan bahasa, sehingga pada kebaktian pagi di tanggal 18 mei Jemaat Djala Deo menggunakam pakian etnis sabu dan malam harinya kegiatan pedo’a berlangsung hingga penutupan pada 19 Mei 2023 malam. Selama pedo’a berlangsung juga selalu di himbau untuk tidak meminum minuman keras atau alkohol agar kegiatan pedo’a bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Dalam Kegiatan Pedo’a selama Dua Malam itu juga pihak gereja menyediakan tempat bagi jemaat Djala Deo untuk berjualan agar meningkatkan perekonomian keluarga.

Pendeta Mesak Mangngi S.Th Mengatakan bahwa syair lagu yang dibawa oleh mone pejo dalam kegiatan pedo’a tersebut adalah menggunakan syair Rohani karya dua orang Jemaat Djala Deo Bapa Daniel Leo Day Dan Bapa Lasarus Rame Huki dan dalam Syair tersebut menceritakan kisah kelahiran Yesus Kristus hingga dengan Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.

Di Akhir Wawancaranya Pendeta Mesak berharap kegiatan pedoa seperti ini bisa memupuk tali persaudaraan antara sesama Jemaat dan bisa melatih ketrampilan pedo’a dari setiap Jemaat Djala Deo sehingga ketika kedepannya ada kegiatan seperti ini Jemaat sudah ada persiapan.

Daniel Leo Day Salah Seorang Mone Pejo dan sekaligus pencipta Syair Pedo’a yang dibawakan dalam tarian Pedo’a itu mengakui bahwa Syair Pedo’a Versi Rohani itu menceritakan Kisah Kelahiran Tuhan Yesus hingga Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.

Pria yang biasa di sapa Bapa Malena itu mengakui bahwa dirinya bersama Bapa Lasarus Rame Huki sudah terbiasa menciptakan Syair Pedo’a. Namun dalam menciptakan Syair Pedo’a ini sedikit sulit, karena selain Syairnya panjang juga untuk menerjemahkannya kedalam bahasa Sabu harus berul-betul teliti dengan baik, dikarenakan menggunakan bahasa Sabu yang mendalam atau bahasa Sabu yang di pake oleh nenek moyang kita terdahulu. Sehingga Dalam menciptakan Syair Pedo’a itu membutuhkan waktu selama Kurang Lebih 1 Bulan.

Daniel Leo Day juga berharap dengan adanya Syair Pedo’a ini bisa di gunakan lagi nantinya oleh pihak Gereja ketika mengadakan tarian Pedo’a.DEVY-LPPL RSPD SABU RAIJUA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMILIHAN KETUA, SEKRETARIS, WAKIL SEKRETARIS DAN ANGGOTA MAJELIS SINODE KE-35 GMIT PERIODE 2024-2027

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH/JANJI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA JABATAN ADMINISTRASI DAN JABATAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DI LINGKUNGKAN PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA

BUPATI SABU RAIJUA MELANTIK DAN MENGAMBIL SUMPAH JANJI/JABATAN SEMBILAN ORANG PENJABAT KEPALA DESA, SATU ORANG BPD ANTAR WAKTU