RANGKUMAN KEGIATAN PEMBUKAAN SIDANG SINODE GMIT KE-35 TAHUN 2023
Pembukaan Persidangan Sinode GMIT KE-35 di Kabupaten Sabu Raijua berlangsung di Aula Sidang Sinode di Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Pembukaan di awali dengan prosesi para pendeta memasuki aula yang disambut dengan tarian ledo hawu, kemudian dilanjutkan dengan Ibadah bersama.
Seusai ibadah, dilanjutkan dengan Laporan Panitia yang disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Penyelenggara Sidang Septenius M. Bule Logo, SH.M.Hum dalam laporan panitia menjelaskan Sinode Gereja Masehi Injili di Timor sebagai badan pengurus tertinggi membawahi 53 Klasis serta Majelis Jemaat dan Pos-pos Pelayanan Gereja-gereja Kristen dalam penata layanannya memasuki tahun 2023 merayakan Sidang Raya GMIT ke-35.
Sidang Raya Sinode GMIT sangatlah penting dan strategis sebagai sarana untuk melakukan evaluasi terhadap penata layanan pengurus dan anggota Sinode GMIT dalam bentuk program dan kegiatan, yang dijadwalkan oleh semua unsur gerejawi yang telah berjalan selama empat tahun dengan mengacu pada haluan kebijakan sebagaimana hasil rumusan sidang Raya sebelumnya.
Sidang Raya ini dapat di pakai sebagai wahana untuk menilai tingkat keberhasilan atau efektivitasnya maupun kegagalan atas praktek pelaksanaan program kegiatan yang dirumuskan sebelumnya.
Dengan memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi kekinian sebagai bentuk adaptasi gereja terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal sehingga eksistensi layanan GMIT benar-benar dirasakan oleh seluruh jemaat yang pada gilirannya dapat menghadirkan syalom Allah di tengah-tengah dunia. Selain itu, juga akan dilaksanakan pemilihan anggota Majelis Sinode GMIT periode layanan 2024-2029.
Sinode GMIT ke-35 tahun 2023 dilakukan dengan maksud dalam rangka melakukan evaluasi terhadap program dan penatalayanan seluruh pengurus anggota periode 2021- 2026. Sementara, Tujuan dilaksanakannya Sidang Sinode GMIT ke-35 adalah diperolehnya berbagai masukan hasil evaluasi terhadap program kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh pengurus sebelumnya sekaligus dilaksanakan pembahasan perumusan bersama peraturan maupun kebijakan dan program kegiatan guna perbaikan dan penyempurnaan serta pemilihan anggota majelis sinode GMIT 2024-2027.
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini yakni adanya kesatuan persepsi dalam rangka kesatuan tindak bersama para pengurus dan anggota Sinode GMIT dalam penatalayan kepada jemaat maupun sesama manusia dalam rangka menghadirkan syalom Allah.
Lebih lanjut, Tema Sidang Sinode GMIT ke-35 adalah Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" sedangkan Sub Tema : Dengan momentum sidang Raya Sinode GMIT ke-35 kita wujudkan warga GMIT yang mampu menghadirkan syalom Allah bagi sesama dalam wujud kehidupan yang penuh keadilan, kesetiaan dan rendah hati.
Adapun agenda-agenda kegiatan meliputi pembukaan, sidang Paripurna, ceramah atau seminar, sidang penyampaian laporan pertanggungjawaban, sidang Komisi-komisi, ibadah yang terdiri dari ibadah harian, ibadah penyegaran Iman, dan ibadah bersama di tempat-tempat rekreasi, pleno pengambilan keputusan, Forum Grup Diskusi, pemilihan anggota majelis sinode, dan acara penutupan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si dalam samutannya mengatakan dengan kehadiran dan berlangsungnya persidangan di Sabu Raijua merupakan Anugerah, berkat dan moment ini mengangkat derajat bagi masyarakat Sabu Raijua oleh karena itu Bupati mengucapkan terima kasih kepada Ketua Sinode dan semua peserta persidangan tentunya sekembali akan mempromosikan Sabu Raijua.
Lanjut Bupati mengajak lewat moment yang berbahagia ini gereja dan pemerintah dapat berkolaborasi dan bekerjasama untuk membangun Sabu Raijua
Mengakhiri sambutannya, Bupati berharap agar dalam persidangan dapat menikmati Sabu Raijua dengan keindahan alam lewat pariwisata dan gereja terus mendoakan pembangunan di pulau Sabu dapat berjalan lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Sinode Gmit Pdt.Dr.Merry L.Y.Kolimon dalam suara gembala mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi NTT, DPRD NTT , Bupati dan Wali Kota se-NTT bahkan kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan kerja keras yang hebat sehingga dapat berlangsungnya persidangan di Sabu Raijua.
Ketua Sinode mengajak semua para peserta persidangan agar menghormati pulau Sabu, penduduk serta semua ciptaan dengan cara seperti itu kita menghormati Roh Kudus yang memberi kehidupan di pulau Sabu Raijua.
Ketua Sinode mengajak untuk menyesuaikan frekuensi dalam persidangan di maksud dan kesungguhan panitia dan jemaat-jemaat di Sabu menyiapkan sidang, perlu dijawab dengan kesejukan hati, hikmat, kecerdasan, kekritisan yang konstruktif, dan selalu berbagi sukacita. Mari bangun suasana yang baik bagi persidangan ini. Kita bisa berbeda pandangan dalam persidangan tapi tidak boleh lupakita bersidang sebagai keluarga Allah dan kita mesti sungguh-sungguh berusaha saling mendengar sebagai car akita menguji semua pikiran dan pendapat agar melayani maksud Allah bagi Gereja kita. Usaha dan kerja keras dari jemaat-jemaat di Pulau Sabu harus dihargai melalui kesungguhan kita bersidang untuk proses dan hasil persidangan yang baik.
Selanjutny, Asisiten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi NTT Samuel Halumdaka, S.IP, M.Si mengatakan berharap persidangan ini dapat merumuskan berbagai kebijakan umumdan program pelayanan GMIT Kedepan. Dalam mewujudkan Visi Yesus untuk membawa damai Sejahtera dan menjadikan semua murid Kristus, GMIT telah membangun peradaban Masyarakat NTT lewat Pendidikan dan berbagai karya Pelayanan Sosial keagamaan lainnya, Bersama dengan Lembaga-lembaga keagamaan lainnya sebagai mitra pemerintah provinsi NTT, GMIT telah banyak menjalankan perannya untuk memajukan daerah dan Masyarakat NTT.
Ia berharap kegiatan ini semakin mempererat hubungan silahturahmi antara pimpinan dengan anggota jemaat gereja sekaligus lebih meningkatkan keimanandan ketakwaan jemaat sehingga memiliki kekuatan, ketahanan spiritual yang Tangguh menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, bertetangga dan bernegara. Dalam semangat kerja kolaborasi Asisiten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi NTT Samuel Halumdaka, S.IP, M.Si mengajak Lembaga-lembaga keagaman dan pembangun kepentingan lainnya untuk bersama pemerintah mengatasi berbagai tantangan seperti kualitas SDM yang masih rendah, pekjerja migran illegal, angka kemiskinan dan stunting yang masih tinggi.
Turut hadir dalam pembukaan sidang sinode yakni Sekretaris dirjen Binmas Protestan Kementerian Agama Republik Indonesia Pdt. Johni Tilaar, S.Th, M.Si, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, Asisten III Setda Provinsi NTT, Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Pimpinan DPRD Provinsi NTT, Pimpinan dan Anggota DPR RI, DPD RI, Paul Liyanto, Pimpinan dan Anggota DRPD Sabu Raijua, Pimpinan TNI/Polri tingkat Provinsi dan Kabupaten, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi NTT dan Kabupaten Sabu Raijua, Sesepuh Masyarakat NTT Yosep A. Naisoi, dan Mitra-mitra Kerja Sinode GMIT, Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia, Rektor berbagai Perguruan Tinggi, Ketua Sinode Gereja Kristen Sumba, pimpinan berbagai Lembaga agama dan denominasi Kabupaten Sabu Raijua, pimpinan Masyarakat Adat, Para Mone Ama, Para Jemaat dan Klasis Gmit di Sabu Raijua.LPPL RSPD SABU RAIJUA-SYN-KORNEL/DEMON
Komentar
Posting Komentar